Ia dimaklumkan sendiri oleh pembangunnya Pavel Durov.
Pavel memaklumkan, Telegram akan memperkenalkan plafom iklan mereka sendiri yang mesra pengguna serta menjaga privasi.
Pavel menegaskan bahawa iklan-iklan yang dipaparkan di platfom Telegram adalah tidak sepertimana pesaingnya iaitu WhatsApp.
Iklan tetap tidak dipaparkan dalam ruang sembang antara 1 individu. Sebaliknya platfom iklan berbayar mereka adalah ditawarkan kepada pengguna premium Telegram.
Tujuan utama platfom iklan berbayar diperkenalkan dalam aplikasi itu adalah bagi menampung kos pembiayaan pelayan dan trafik pengguna yang semakin meningkat.
"In many markets the owners of such channels display ads to earn money, sometimes using third-party ad platforms. The ads they post look like regular messages, and are often intrusive. We will fix this by introducing our own Ad Platform for public one-to-many channels – one that is user-friendly, respects privacy and allows us to cover the costs of servers and traffic." Pavel Durov.
Pavel jua menegaskan bahawa Telegram tidak akan dijual sepertimana yang dibuat oleh pembangun WhatsApp.
"We are not going to sell the company like the founders of Whatsapp. Telegram must continue to serve the world as an example of a tech company that strives for perfection and integrity" Pavel Durov.
Servis iklan berbayar Telegram dijangka akan ditawarkan dalam tahun hadapan.
Sumber: Durov Pavel
Berkaitan
- SKMM Kecewa Dengan Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp Dan Telegram
- 21 Juta Data Pengguna VPN Bocor Menerusi Grup Telegram
- Amaran Kepada Pengguna Telegram, Hati-Hati Dengan 4 Laman Palsu Ini
- Megafon - Bukan WhatsApp Tapi Telegram Kini Paling Popular Di Russia
- Ini Kenyataan Rasmi Pejabat Perdana Menteri Berkaitan Akaun Telegram Dan Signal Perdana Menteri Digodam
- Dakwa Diguna Untuk Tujuan Maksiat Dan Pengganas, Somalia Haramkan TikTok Dan Telegram
- German Mahu Memfailkan Saman Terrhadap Telegram
- Telegram Dilaporkan Serahkan Data Penggunanya Kepada Pihak Berkuasa German
- Rugi Lebih RM2.5 Juta, PDRM Dedah Cara Mudah Scammer Tipu Mangsa Di WhatsApp, Telegram Dan Facebook
- WhatsApp Dan Telegram Berperang Di Twitter